Pages - Menu

Thursday, November 22, 2018

Tagar SaveGempi, Unhappy Marriage, dan Hari Patah Hati

Haii buibuuk..

Sudahkah kalian buka sosmed hari ini? Sepertinya indonesia cukup dikagetkan dengan berita gugatan cerai Gisella alias Mama Iselnya Gempi terhadap Gading alias Papa Dadingnya Gempi. Yang terlihat harmonis, adem ayem, romantis setiap saat, kenapa bisa tiba-tiba seperti ini ya?

Komentar warganet pun bermunculan terutama di IG Mama Isel, banyak yang menyayangkan, mendoakan, mengasihani Gempi yang lucu nan pintar, bahkan ada yang berspekulasi ini ono kucrut, padahal saudara juga bukan, tinggal aja jauh, hanya modal liat feed IG.

Kalau reaksi pertama saya? Tentunya kaget. How come? Kok bisa sih? Gempi gimana? Kasian ya, usianya gak jauh beda sama Micky tapi sudah harus merasakan yang beginian. Ya, itu reaksi pertama saya. Saya yang jarang sekali ngikutin gosip artis lokal, yang kebanyakan gimmick dan umbar drama sana sini, agak nyesek juga lihat berita ini pas muncul notif detik.com di HP. Wow kok bisa sih!



Tapi, namanya rumah tangga seperti yang kita tahu dan kita rasakan, satu kata pelik buibu. Untuk maintain yang namanya "forever" itu susah. Karena forever is such a loooong time. Kita harus berkali-kali rasakan jatuh cinta, berkali-kali rasakan jatuh dan putus asa, berkali-kali menelan pahit dan bangkit lagi, dan itu akan terjadi berulang, sampai akhir hayat.

Semua balik ke pribadi masing-masing. Sanggup gak? Saya pun saat ini gak ada kepercayadirian untuk mengatakan saya sanggup untuk itu. Bisa saja saya jatuh di tengah jalan dan malas bangkit lagi, bisa saja saya putar balik dan tidak menegok ke belakang lagi. Yang bisa dilakukan ya hanya berusaha, berusaha, dan berusaha lagi, sampai pada limitnya.

Tagar SaveGempi pun jadi trending twitter ya, tapi saya ga ikut-ikutan. Saya pribadi mendukung Gempi agar bisa hidup selayaknya anak kecil lainnya, sehat dan bahagia. Saya percaya Mama Isel dan Papa Dading sudah dengan bijak memikirkan ini semua, seperti post terakhir Mama Isel yang menyiratkan bahwa mereka tetap akan jadi partner yang baik dalam mendukung pertumbuhan Gempi walaupun mereka sudah tidak bersama lagi. Saya salut sekali mereka punya komitmen seperti itu. Bukankah ini yang namanya SaveGempi yang sesungguhnya? 

Terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia akan membuat kita lebih tidak bahagia. Percayalah pasti akan ada aura negatif dalam rumah tangga yang dampaknya terhadap perkembangan anak. Justru lebih kasian kan kalau si anak merasakan itu?

So, carilah bahagiamu. Dalam ikatan pernikahan atau tidak, yang paling tau dirimu ya dirimu saja. Bukan orang lain. Buat keputusan untuk membahagiakan dirimu bukan orang lain. Karena sejatinya, it's you who matter the most in your life, you should be happy no matter what. Jika kamu sudah benar-benar bahagia, maka orang lain disekitar akan mengikutimu, anakmu pun akan begitu.

Dan teruntuk netizen yang budiman, selamat hari patah hati nasional 2018 ya. 😂

No comments:

Post a Comment

Silent Readers are Welcome, but Comments are Always Loved.. Thank You...